KONSERVASI TANAH
Di
susun :
LIANTI S. LANTOSE
E 321 11 006
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Konservasi
Tanah” ini dapat diselesaikan.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi siapa saja
yang memerlukan makalah ini terutama bagi pihak yang akan meneruskan makalah
ini ke dalam suatu penelitian lebih lanjut.
Palu, Desember
2012
Lianti S. Lantose
E 321 11 006
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanah dan Konservasi Tanah
2.2 Metode Konservasi Tanah
2.3 Peranan Konservasi Tanah dalam
Pembangunan
Pertanian
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia,
seperti untuk pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan untuk
transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi
alamnya untuk tujuan ilmiah. Sumberdaya lahan (land resources) sebagai
lingkungan fisik terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta
benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan.
Oleh karena itu sumberdaya lahan dapat dikatakan sebagai ekosistem karena
adanya hubungan yang dinamis antara organisme yang ada di atas lahan tersebut
dengan lingkungannya.
Pengertian
lahan
Lahan (land) atau sumberdaya lahan (land resources) adalah lingkungan
fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang
ada diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan tanah.
Sering kali terjadinya kerancuan penggunaan istilah lahan (land) dengan tanah (soil), karena
sering penggunaan istilah ini dianggap memiliki arti yang sama. Tanah adalah
suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair dan
gas dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik.
Pengelolaan
Lahan Pertanian
Pengelolaan lahan pertanian adalah segala tindakan atau perlakuan yang
diberikan pada suatu lahan untuk menjaga dan mempertinggi produktivitas lahan
tersebut dengan mempertimbangkan kelestariaannya. Tingkat produktivitas lahan
sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan, suhu, kelembaban, sistem
pengelolaan lahan, serta pemilihan landcover (Djaenuddin , 2006). Pengelolaan lahan sebagai salah satu
komponen pengelolaan teknologi pertanian diperlukan dalam sistem pertanian
berkelanjutan karena sistem pertanaman intensif bisa mengarah pada trade-off antara manfaat ekonomi dalam
jangka pendek dan kerusakan lingkungan seperti degradasi kesuburan tanah dalam
jangka panjang.
1.2
Rumusan Masalah
Konservasi tanah bukan merupakan suatu hal yang baru.
Namun, pengetahuan dan pengaplikasian dari konsep konservasi tanah perlu untuk
dikembangkan. Konservasi tanah diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam
mempertahankan sumberdaya tanah serta mengatur sumberdaya lahan pertanian
secara optimal.
Maka permasalahan yang penulis rumuskan dalam makalah ini
adalah “Bagaimana Metode Konservasi Tanah serta Peranan Konservasi Tanah dalam
Pembangunan Pertanian?”
1.3
Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat berguna bagi:
a.
Penulis, sebagai salah satu sarana untuk
melatih kemampuan dalam menganalisis berdasarkan data dan fakta yang tersedia.
b.
Masyarakat dan pembaca, makalah ini
dapat dijadikan acuan dalam penyusunan tugas-tugas selanjutnya mengenai kajian konservasi
tanah bagi pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanah dan
Konservasi Tanah
Pengertian konservasi adalah suatu upaya atau tindakan
untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik mutu
maupun jumlah.
Tanah menurut pengertian sehari-hari ialah tempat berpijak
makhluk hidup di darat, fondasi tempat tinggal, dan sebagainya. Secara ilmiah,
tanah merupakan media tempat tumbuh tanaman. Menurut Simmonson (1957), tanah
adalah permukaan lahan yang kontiniu menutupi kerak bumi kecuali di
tempat-tempat berlereng terjal, puncak-puncak pegunungan, daerah salju abadi.
Sedangkan menurut Soil Survey Staff (1973), tanah adalah
kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh
manusia dari penyusun-penyusunnya, yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi
perkembangan akar tanaman.
Menurut Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah
penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan
kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang
diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
Wikipedia, konservasi tanah adalah serangkaian strategi
pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi
perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan.
2.2 Metode Konservasi Tanah
Metode konservasi tanah dapat digolongkan ke dalam tiga
golongan yaitu (1) metode vegetatif (2) metode mekanik (3) metode kimia.
1.
Metode
Vegetatif
Metode vegetatif merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan
atau bagian bagian tumbuhan atau sisa sisa untuk mengurangi daya tumbuk butir
hujan yang jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan yang pada
akhirnya mengurangi erosi tanah. Dalam knservasi tanah dan air metode vegeatif
mempunyai fungsi melindungi tanah terhadap daya perusak butir butir hujan yang
jatuh dan melindungi tanah terhadap daya perusak air yang mengalir di permukaan
tanah serta memperbaiaki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang
langsung mempengaruhi besarnya aliran permukaan.
Metode vegetative dalam konservasi tanah meliputi
penanaman dalam strip, penggunaan sisa tanaman, geotekstil, strip tumbuhan
penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry.
2.
Metode
Mekanik
Metode mekanik
adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap dan pembuatan
bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan
kemampuan penggunaan tanah. Metode mekanik dalam konservasi tanah berfungsi
untuk memperlambat aliran permukaan, menampung dan menyalurkan aliran permukaan
dengan kekuatan yang tidak merusak, memperbaiki atau memperbesar infiltrasi air
ke dalam tanah dan memperbaiki aerasi tanah dan penyediaan air bagi tanaman. Metode
mekanik dalam konservasi tanah mencakup pengolahan tanah, pengolahan tanah
menurut kontur, guludan dan guludan bersaluran menurut kontur, parit pengelak,
teras, dam penghambat, waduk, tanggul, kolam atau balong, rorak, perbaikan
drainase dan irigasi dll.
3.
Metode
Kimia
Merupakan
penggunaan preparat kimia baik berua senyawa sintetik maupun berupa bahan alami
yang sudah diolah, dalam jumlah yang relatis sedikit untuk meningkatkan
stabilitas agregat tanah dan mencegah erosi. Misalnya salah satu usaha dalam
penggunaan senyawa organic sintetik sebagai soil conditioner dilakukan oleh van
Bavel (1950), yang menyimpulkan bahwa senyawa organic sintetik tertentu dapat
memperbaiki stabilitas agregat tanah terhadap air secara efektif.di antara
beberapa macam bahan yang digunakan adalah campuran dimethyl dichlorosilane dan
methyl-tricholorosilane yang dinamakan MCS. Bahan kimia ini berupa cairan yang
mudah menguap dan gas yang terbentuk bercampur dengan air tanah. Senyawa ini
terbentuk menyebabkan agregat tanah menjadi stabil.
Berbagai metode mampu diterapkan dalam konservasi tanah
dan air. Dengan teknik tersebut diharapkan tingkat erosi dapat diminimalkan
bahkan dicegah. Tentunya dengan menjaga lingkungan menjadi kunci utama dalam
pelestarian sumber daya alam khususnya tanah dan air sehingga tanah dan air
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh makhluk hidup serta siklus hidrologi yang
terus berlangsung.
2.3 Peranan Konservasi Tanah
dalam Pembangunan Pertanian
Konservasi merupakan faktor yang penting
dalam pertanian berwawasan lingkungan. Konservasi sumberdaya terbarukan berarti
sumberdaya tersebut harus dapat difungsikan secara berkelanjutan (continous).
Sekarang kita sudah mulai sadar tentang potensi teknologi, kerapuhan
lingkungan, dan kemampuan budi daya manusia untuk merusak lingkungan tersebut.
Suatu hal yang perlu dicatat bahwa ketersediaan sumberdaya adalah terbatas.
Pada dasarnya konservasi tanah
diarahkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hidrologis,
menjaga kelestarian sumber air, meningkatkan sumber daya alam serta memperbaiki
kualitas lingkungan hidup yang pada gilirannya meningkatkan produksi dan
pendapatan petani melalui usaha tani yang berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan di atas, maka penulis
menarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.
Pengertian konservasi adalah suatu upaya
atau tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terus menerus
berkesinambungan baik mutu maupun jumlah. Definisi tanah adalah kumpulan
tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia
dari penyusun-penyusunnya, yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi
perkembangan akar tanaman. Jadi, konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada
cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan
memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi
kerusakan tanah.
2.
Metode
konservasi tanah dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu (1) metode
vegetatif (2) metode mekanik (3) metode kimia.
3.
Pada dasarnya
konservasi tanah
diarahkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hidrologis,
menjaga kelestarian sumber air, meningkatkan sumber daya alam serta memperbaiki
kualitas lingkungan hidup yang pada gilirannya meningkatkan produksi dan
pendapatan petani melalui usaha tani yang berkelanjutan.
3.2
Saran
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya pada penulis sendiri.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
perbaikan penyusunan tugas-tugas berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
...